1.Indonesia adalah Negara demokrasi. Hal tersebut ditandai dengan masyarakat bebas mengutarakan pendapat/ aspirasinya kepada wakil rakyat. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan azas keseimbangan media. Anda sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi berikan analisis anda terhadap perkembangan media dan demokrasi di Indonesia. Sebutkan dan jelaskan kekuatan dan kelemahan media tersebut.
2.Presiden adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah Negara, setiap pemimpin memiliki gaya berkomunikasi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Berikan analisis anda di dalam gaya berkomunikasi Susilo Bambang Yudhoyono mengingat masyarakat Indonesia saat ini telah kehilangan sosok pemimpin yang tegas dan jelas.
3.Joko adalah seorang kader politik dari Partai Semangka. Joko memiliki latar belakang yang kurang baik, ia dulunya adalah seorang debt collector dan terkenal dengan tangan besinya. Namun, menjelang PEMILU 2014, Joko ingin merubah citra/ image dirinya supaya masyarakat memberikan dukungan padanya. Namun sayangnya, tetangga kanan-kiri Joko dan warga di kampong sudah terlanjur memberikan cap negative kepadanya. Anda ditunjuk sebagai salah Tim Kreatif dari Partai Semangka yang kadernya adalah Joko. Bagaimana strategi anda di dalam merubah citra Joko yang semula garang, bengis menjadi pribadi yang humble dan bersahaja. Bagaimana strategi kampanye anda menghadapi PEMILU 2014 dan media planning seperti apa yang akan anda gunakan. Gunakan teori komunikasi yang sudah anda pelajari.
THINK OUT OF THE BOX & GOOD LUCK!!
Ketentuan Menjawab:
1.Jawaban diketik rapi dengan font TAHOMA 11, spasi 1.5, ukuran kertas A4
2.Jawaban setiap nomor tidak lebih dari 2 paragraf (singkat,padat,jelas)
3.Jawaban dikumpulkan pada saat UAS Komunikasi Politik, Kamis 19 januari 2012.
Klik link di bawah ini untuk download materi UAS Komunikasi Politik. Sebagai informasi, UAS Komunikasi Politik take home dan akan diumumkan oleh Jurusan secepatnya (Mbak Winnie atau Pak Handoko). Tunggu informasi berikutnya dari ketua kelas dan update dari blog ini...terimakasih..=D
Pada
dasarnya Komunikasi politik merupakan gabungan dari dua ilmu yang sama sama
berasal dari Tradisi ilmu sosial yaitu Ilmu komunikasi dan politik yang mana
dalam perkembangnnya tak dapat dinafikkan bahwa di dalam ranah politik proses
komunikasi menempati posisi yang penting. Di masa lampau jarang sekali ada mata
kuliah yang mengajarkan komunikasi politik baik sebagai suatu subjek yang
berdiri sendiri maupun yang yang diliput dalam mata kuliah lain. Namun Pada
tahun 1973 International communication Association secara formal
mengakui komunikasi politik sebagai suatu bidang kajian pengajaran, dan
penelitian yang distinktif yang melintasi batas batas beberapa disiplin
akademis dan menegakkan divisi komunikasi politik dalam organisai tersebut.
Dengan
disajikannya kuliah komunikasi politik sebagai suatu subyek spesialisasi, maka
tumbuh pula paduan paduan bibilografis dan buku buku untuk keperluan tersebut.
Sebagai contoh, publikasi American political science Association yang khusus
mengkonsentrasikann diri pada bidang pengajaran komunikasi politik, News For
teachers of political science telah mempublikasikan sejumlah artikel yang
menggambarkan hasil hasil survey mengenai jenis kuliah komunikasi politik yang
disajikan berikut bahan bahan yang digunakannya. Demikian pula dengan kerangka kuliah mengenai
politik amerika dan media massa.
Studi modern terhadap komunikasi politik
sebenarnya dimulai dengan studi propaganda, khususnya sebagai respon terhadap
penggunaan yang dibuat oleh alat baru komunikasi (media dan film) selama dan
sesudah perang dunia pertama untuk memajukan patriotisme dan juga ideologi lain
diantara media massa nasional.
Lazarsfeld et al. menyimpulkan bahwa
kontak tatap muka adalah faktor penyebab terpenting dalam perubahan pilihan
para pemilih. Lazarsfeld e al. media massa telah memainkan peranan penting sebagai
penyalur informasi . Sidney Kraus dan Denis David, berpendapat bahwa media massa memainkan peranan
yang penting dalam kampanye pemilu.
Perubahan Sikap
The
Representative a trustee : Wakil sebagai anggota legislatif yang dipilih bebas bertindak atau
mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri melihat
kepentingan-kepentingan tertentu dalam proses pengambilan keputusan.
The
representative as a delegate : Wakil bertindak sebagai utusan atau duta dari yang diwakilinya
sedemikian rupa sehingga ia selalu mengikuti instruksi dan petunjuk dari
yang diwakilinya.
The
representative as politico : Tindakannya tergantung dari permaasalahan yang dihadapi.
The representative as a partisan :Wakil bertinddak sesuai dengan keinginan partai yang mendukung.
Setelah dipilih, si wakil mulai hubungannya dengan organisasi politik
yang mencalonkannya dalam pemilihan itu
Perubahan Perilaku
Pengaruh komunikasi politik kadangkala
dapat diprediksi tetapi kadangkala juga sulit diprediksikan.Fenomena terjadinya perubahan-perubahan sikap dan perilaku politik
khususnya terjadi pasca berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Perubahan sendiri
dipengaruhi oleh adanya interaksi dalam suatu proses politik yang melibatkan
individu dan kelompok.
Perubahan Budaya
Politik
Menggambarkan perilaku komunikasi manusia dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingan politik yang diperankannya.
Review Kampanye
Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk
memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik
selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum.
Pesan dari
kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi
dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang
isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan
sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak
pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para
kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan
kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak
berkaitan dengan poin kebijakan atau program. Sebagian besar strategis kampanye
menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan
secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah
pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon
dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci
programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya
mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik;
pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran
sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack
Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah"
seluruh kampanye itu.
Dalam tekhnik
kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak
pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan
kandidat atau calon.
Kampanye Politik sebagai Persuasi,
ada tiga pendekatan persuasi politik, yaitu
üPropaganda :
üPeriklanan
üRetorika
Cara Membuat Pesan Kampanye Politik
oDemografis Berbicara
oKategorikan
oMembangun
Koalisi
oMembuat
Pesan Kampanye
Bentuk dan
Jenis Kampanye
oPertemuan terbatas
oPertemuan tatap muka
oMedia massa
cetak
oPenyebaran bahan kampanye kepada umum
oRapat umum
oKegiatan lain
Tahapan-tahapan
kampanye isu
-Pilihlah isu
-Kembangkan
strategi isu
-Umumkan
kampanye anda
-Mulailah
dengan kegiatan-kegiatan yang menjangkau masyarakat luas
-Selenggarakan
pertemuan langsung dengan kelompok sasaran
-Rencanakan
pembangunan organisasi
-Menangkan
atau adakan pengelompokan baru
Review Umpan Balik
Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan
hubungan yang harmonis antarsesama. Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau
dari segi keilmuan, maka dapat ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di
dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan umpan balik.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses
komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil
komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan
satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun
sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan bila
dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan
balik adalah sebagai nilai raportnya.
Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan
oleh komunikan, maka sebagai komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui
apakah tujuan dari pesan kita tersampaikan atau tidak. Apakah umpan balik itu
berupa respon negatif ataupun respon positif. Contoh kecil ketika kita
berceramah atau berpidato di depan khalayak umum. Maka kita akan dapat melihat reaksi
apa saja yang dilakukan oleh pendengar di depan kita. Mungkin ada yang tekun
memperhatikan, ada yang mengobrol dengan teman di sampingnya, ada yang menguap
karena bosan, atau melakukan interupsi atas apa yang kita sampaikan. Semua
perilaku atau reaksi yang dilakukan oleh penonton di depan kita merupakan umpan
balik yang langsung diberikan kepada kita sebagai komunikator
Anggota Kelompok : Ichwarika
Vidya N. (0911220020) Sekar Arum
N. (0911220122)
Tasyah Istitika U. (0911223123)
Tutik Hidayati (0911223125)
Zahra Mahdiatari
(0911223130)
Kampanye
Kampanye adalah sebuah tindakan politik bertujuan
mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan
atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses
pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan
guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian.Dalam
kampanye politik ada 3 pendekatan persuasi politik yaitu: propaganda,
periklanan, retorika.
Cara membuat pesan kampanye politik, yaitu:
·Demografis Berbicara
·Mengkategorikan Pemilih
·Membangun Koalisi
·Membuat Pesan Kampanye
Umpan
Balik
Komunikasi politik adalah komunikasi
yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik,atau berkaitan dengan kekuasaan,
pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.
Umpan
balik tidak sama dengan dampak. Umpan balik dihasilkan dari proses komunikasi memberikan
gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang
dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan bagian dari proses
komunikasi yang mampu memberikan ‘penilaian’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam
komunikasi politik yaitu:
otarget sasaran,
omaksud pesan
omedia yang digunakan
Apabila ketiga hal diatas mampu tercapai
dengan baik, maka komunikasi politik yang terjalin akan maksimal. Umpan balik
disini berperan sebagai pengukur berhasil tidaknya suatu proses komunikasi yang
dilakukan.
Dampak
Komunikasi Politik
ØPerubahan
Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menjadi
sangat berpengaruh pada perubahan sikap, perilaku dan budaya politik.Adanya media massa membuat pengetahuan
politik kepada masyarakat semakin mudah. Ilmu politik mulai dikenal sejak tahun
1960 oleh Gabriel Almond dalam bukunyaThe
Politic of the Development Areas.Almond
berpendapat bahwa komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada
dalam setiap sistem politik sehingga terbuka kemungkinan bagi para ilmuwan
politik untuk memperbandingkan berbagai sistem politik dengan latar belakang
budaya yang berbeda. Perkembangan studi id bidang lain juga turut membuka
pengetahuan masyarakat akan ilmu politik, dan hubungannya dengan ilmu lain yang
juga selalu berkembang setiap tahunnya.
ØPerubahan Sikap
Menurut Harry C.Triandis (2010:139), sikap memiliki beberapa fungsi , antara
lain :
A.
Membantu orang memahami dunia di sekelilingnya dengan mengorganisasikan dan
menyederhanakan masukan yang sangat kompleks dari lingkungan.
B. Melindungi harga diri orang dengan memungkinkan mereka menghindari dari
kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehubungan dengan diri mereka.
C. Membantu orang menyesuaikan diri dalam dunia yang kompleks ini dengan
membuat mereka cenderung bertingkah laku tertentu (yang diterima lingkungannya)
untuk memaksimumkan ganjaran positif dari lingkungannya.
D.Memungkinkna orang mengekspresikan nilai-nilai atau pandangan-pandangan
hidupnya yang mendasar.
Pemilih, organisasi
politik, eksekutif, dan diri pribadi anggota dewanmempengaruhi pembentukan perilaku politisi. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa perilaku
anggota dewan ditandai pola-pola tertentu sesuai dengan hubungan antara mereka
dan pihak-pihak yang membawa pengaruh tersebut. Pola-polanya antara lain :
>> The Representative a Trustee: Wakil sebagai anggota legislatif
yang dipilih bebas bertindak atau mengambil keputusan menurut pertimbangannya
sendiri melihat kepentingan-kepentingan tertentu dalam proses pengambilan
keputusan.
>> The Representative
as a Delegate: Wakil bertindak sebagai utusan atau
duta dari yang diwakilinya sedemikian rupa sehingga ia selalu mengikuti
instruksi dan petunjuk dari yang diwakilinya.
>> The Representative as Politico:
Tindakannya tergantung dari permaasalahan yang dihadapi
>> The Representative as a Partisan: Wakil bertinddak sesuai dengan
keinginan partai yang mendukung. Setelah dipilih, si wakil mulai hubungannya
dengan organisasi politik yang mencalonkannya dalam pemilihan itu.
ØPerubahan Perilaku
Proses komunikasi akan menimbulkan effect, yang didapatkan setelah
pesan yang disampaikan oleh komunikator sampai ke komunikan, dan komunikan
memberikan respon. Proses komunikasi ini mampu mengubah perilaku komunikan,
dengan effect dan respon yang dia peroleh, lalu dia memutuskan apakah pesan itu
baik atau bermanfaat untuk dia atau tidak.
ØPerubahan Budaya Politik
Menurut Almond budaya politik sebagai suatu sikap
orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem
itu.
·Bermacam-macam
kegiatan dalam suatu system politik yang menyangkut proses menentukan
tujuan-tujuandari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
·Komunikasi : proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain“who say what to whom in which channel with what effect”.
·komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan
aktor-aktor politik,atau berkaitan dengan
kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.Roger F. Soltau : mempelajari tentang Negara,
tujuan-tujuan Negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu; hubungan antara Negara
dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
Umpan Balik Komunikasi:
·Pemberian
penilaian adalah khalayak memberikan penilaian terhadap pesan yang disampaikan
oleh komunikator
·Persetujuan
adalah khalayak menyetujui pesan yang disampaikan oleh komunikator
·Penolakan
adalah khalayak tidak setuju dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
·Dukungan partisipasi adalah dukungan partisipasi
yang diberikan kepada komunikator politik
·Pengalihan
suara adalah berpindahnnya suara atau pilihan dari satu calon ke calon yang
lain
Jurnal
:
·Apa yang Masyarakat Ketahui Tentang Kandidatnya:
Millie, Murphy, dan isu
·Ada suatu penelitian tentang masyarakat yang tidak
terlalu memikirkan siapa sebenarnya kandidat mereka, tetapi yang mereka gunakan
adalah apa yang mereka tahu dari kandidat tersebut
·Pecandu TV memiliki wawasan yang lebih sedikit
ketimbang penonton TV level menengah. Kesamaannya, siapa yang mengandalkan TV
sebagai sumber utama berita memiliki skor lebih rendah ketimbang siapa yang
mengandalkan sumber lain, misalnya surat kabar.
Dampak
Komunikasi Politik
·Perubahan
Pengetahuan
Tahun
1960, ilmu politik/komunikasi belum mengenal komunikasi politik. Kegiatan
yang mempelajari materi komunikasi politik telah ada semenjak lama, walaupun
tidak di bawah bendera komunikasi politik.
Lazarsfeld et al. menyimpulkan bahwa kontak tatap muka adalah faktor penyebab
terpenting dalam perubahan pilihan para pemilih Lazarsfeld e al. media massa
telah memainkan peranan penting sebagai penyalur informasi Sidney Kraus dan
Denis David, berpendapat bahwa media massa memainkan peranan yang penting dalam
kampanye pemilu.
·Perubahan
Sikap
The
Representative a Trustee : Wakil sebagai anggota legislatif yang dipilih
bebas bertindak atau mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri
melihat kepentingan-kepentingan tertentu dalam proses pengambilan keputusan.
The Representative as a Delegate : Wakil
bertindak sebagai utusan atau duta dari yang diwakilinya sedemikian rupa
sehingga ia selalu mengikuti instruksi dan petunjuk dari yang diwakilinya.
The Representative as Politico :
Tindakannya tergantung dari permaasalahan yang dihadapi
The
Representative as a Partisan : Wakil bertinddak sesuai dengan keinginan partai
yang mendukung. Setelah dipilih, si wakil mulai hubungannya dengan organisasi
politik yang mencalonkannya dalam pemilihan itu.
·Perubahan Perilaku
Pengaruh
komunikasi politik kadangkala dapat diprediksi tetapi kadangkala juga sulit
diprediksikan. Fenomena terjadinya
perubahan-perubahan sikap dan perilaku politik khususnya terjadi pasca
berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Perubahan sendiri dipengaruhi oleh adanya
interaksi dalam suatu proses politik yang melibatkan individu dan kelompok
·Perubahan
BudayaPolitik
Menggambarkan perilaku
komunikasi manusia dalam mengartikulasikan kepentingan-kepentingan politik yang
diperankannya.
Komunikasi Politik
KAMPANYE
Kampanye :
·Kampanye Politik sebagai Persuasi, ada tiga
pendekatan persuasi politik, yaitu :
•Propaganda
•Periklanan
•Retorika
·Cara Membuat Pesan Kampanye Politik :
-Demografis Berbicara
-Kategorikan
-Membangun
Koalisi
-Membuat Pesan
Kampanye
·Bentuk dan Jenis Kampanye :
-Pertemuan terbatas
-Pertemuan tatap muka
-Media massa cetak
-Penyebaran bahan kampanye kepada umum
-Rapat umum
-Kegiatan lain
·Tahapan-tahapan kampanye isu :
-Pilihlah isu
-Kembangkan
strategi isu
-Umumkan
kampanye anda
-Mulailah
dengan kegiatan-kegiatan yang menjangkau masyarakat luas
-Selenggarakan
pertemuan langsung dengan kelompok sasaran
-Rencanakan
pembangunan organisasi
-Menangkan atau
adakan pengelompokan baru
·Tahapan dari Kampanye:
-Masalah faktual yang dirasakan
-Pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan,
pelaksanaan hingga evaluasi
-tahap evaluasi pada penanggulangan masalah (reduced
problem)