Arya Dipta Harsa A. (0811220061)
Dedhy B. Trunoyudho (0811223014)
Haris Karismanda (0811223104)
Marchiando Wicaksono P.
(0811220112)
Meisa Holidi (0811223039)
Review Dampak Komunikasi Politik
- Perubahan Pengetahuan
Pada
dasarnya Komunikasi politik merupakan gabungan dari dua ilmu yang sama sama
berasal dari Tradisi ilmu sosial yaitu Ilmu komunikasi dan politik yang mana
dalam perkembangnnya tak dapat dinafikkan bahwa di dalam ranah politik proses
komunikasi menempati posisi yang penting. Di masa lampau jarang sekali ada mata
kuliah yang mengajarkan komunikasi politik baik sebagai suatu subjek yang
berdiri sendiri maupun yang yang diliput dalam mata kuliah lain. Namun Pada
tahun 1973 International communication Association secara formal
mengakui komunikasi politik sebagai suatu bidang kajian pengajaran, dan
penelitian yang distinktif yang melintasi batas batas beberapa disiplin
akademis dan menegakkan divisi komunikasi politik dalam organisai tersebut.
Dengan
disajikannya kuliah komunikasi politik sebagai suatu subyek spesialisasi, maka
tumbuh pula paduan paduan bibilografis dan buku buku untuk keperluan tersebut.
Sebagai contoh, publikasi American political science Association yang khusus
mengkonsentrasikann diri pada bidang pengajaran komunikasi politik, News For
teachers of political science telah mempublikasikan sejumlah artikel yang
menggambarkan hasil hasil survey mengenai jenis kuliah komunikasi politik yang
disajikan berikut bahan bahan yang digunakannya. Demikian pula dengan kerangka kuliah mengenai
politik amerika dan media massa.
Studi modern terhadap komunikasi politik
sebenarnya dimulai dengan studi propaganda, khususnya sebagai respon terhadap
penggunaan yang dibuat oleh alat baru komunikasi (media dan film) selama dan
sesudah perang dunia pertama untuk memajukan patriotisme dan juga ideologi lain
diantara media massa nasional.
Lazarsfeld et al. menyimpulkan bahwa
kontak tatap muka adalah faktor penyebab terpenting dalam perubahan pilihan
para pemilih. Lazarsfeld e al. media massa telah memainkan peranan penting sebagai
penyalur informasi . Sidney Kraus dan Denis David, berpendapat bahwa media massa memainkan peranan
yang penting dalam kampanye pemilu.
- Perubahan Sikap
- The
Representative a trustee : Wakil sebagai anggota legislatif yang dipilih bebas bertindak atau
mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri melihat
kepentingan-kepentingan tertentu dalam proses pengambilan keputusan.
- The
representative as a delegate : Wakil bertindak sebagai utusan atau duta dari yang diwakilinya
sedemikian rupa sehingga ia selalu mengikuti instruksi dan petunjuk dari
yang diwakilinya.
- The representative as politico : Tindakannya tergantung dari permaasalahan yang dihadapi.
- The representative as a partisan : Wakil bertinddak sesuai dengan keinginan partai yang mendukung.
Setelah dipilih, si wakil mulai hubungannya dengan organisasi politik
yang mencalonkannya dalam pemilihan itu
- Perubahan Perilaku
Pengaruh komunikasi politik kadangkala
dapat diprediksi tetapi kadangkala juga sulit diprediksikan. Fenomena terjadinya perubahan-perubahan sikap dan perilaku politik
khususnya terjadi pasca berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Perubahan sendiri
dipengaruhi oleh adanya interaksi dalam suatu proses politik yang melibatkan
individu dan kelompok.
- Perubahan Budaya
Politik
Menggambarkan perilaku komunikasi manusia dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingan politik yang diperankannya.
Review Kampanye
Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk
memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik
selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum.
Pesan dari
kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi
dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang
isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan
sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak
pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para
kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan
kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak
berkaitan dengan poin kebijakan atau program. Sebagian besar strategis kampanye
menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan
secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah
pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon
dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci
programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya
mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik;
pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran
sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack
Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah"
seluruh kampanye itu.
Dalam tekhnik
kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak
pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan
kandidat atau calon.
Kampanye Politik sebagai Persuasi,
ada tiga pendekatan persuasi politik, yaitu
ü
Propaganda :
ü
Periklanan
ü
Retorika
Cara Membuat Pesan Kampanye Politik
o
Demografis Berbicara
o
Kategorikan
o
Membangun
Koalisi
o
Membuat
Pesan Kampanye
Bentuk dan
Jenis Kampanye
o
Pertemuan terbatas
o
Pertemuan tatap muka
o
Media massa
cetak
o
Penyebaran bahan kampanye kepada umum
o
Rapat umum
o
Kegiatan lain
Tahapan-tahapan
kampanye isu
-
Pilihlah isu
-
Kembangkan
strategi isu
-
Umumkan
kampanye anda
-
Mulailah
dengan kegiatan-kegiatan yang menjangkau masyarakat luas
-
Selenggarakan
pertemuan langsung dengan kelompok sasaran
-
Rencanakan
pembangunan organisasi
-
Menangkan
atau adakan pengelompokan baru
Review Umpan Balik
Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan
hubungan yang harmonis antarsesama. Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau
dari segi keilmuan, maka dapat ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di
dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan umpan balik.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses
komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil
komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan
satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun
sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan bila
dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan
balik adalah sebagai nilai raportnya.
Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan
oleh komunikan, maka sebagai komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui
apakah tujuan dari pesan kita tersampaikan atau tidak. Apakah umpan balik itu
berupa respon negatif ataupun respon positif. Contoh kecil ketika kita
berceramah atau berpidato di depan khalayak umum. Maka kita akan dapat melihat reaksi
apa saja yang dilakukan oleh pendengar di depan kita. Mungkin ada yang tekun
memperhatikan, ada yang mengobrol dengan teman di sampingnya, ada yang menguap
karena bosan, atau melakukan interupsi atas apa yang kita sampaikan. Semua
perilaku atau reaksi yang dilakukan oleh penonton di depan kita merupakan umpan
balik yang langsung diberikan kepada kita sebagai komunikator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar