Rabu, 30 November 2011

Tugas Review Komunikasi Politik


Arya Dipta Harsa A.       (0811220061)
Dedhy B. Trunoyudho       (0811223014)
Haris Karismanda              (0811223104)
Marchiando Wicaksono P. (0811220112)
Meisa Holidi                        (0811223039)

Review Dampak Komunikasi Politik

  1. Perubahan Pengetahuan
Pada dasarnya Komunikasi politik merupakan gabungan dari dua ilmu yang sama sama berasal dari Tradisi ilmu sosial yaitu Ilmu komunikasi dan politik yang mana dalam perkembangnnya tak dapat dinafikkan bahwa di dalam ranah politik proses komunikasi menempati posisi yang penting. Di masa lampau jarang sekali ada mata kuliah yang mengajarkan komunikasi politik baik sebagai suatu subjek yang berdiri sendiri maupun yang yang diliput dalam mata kuliah lain. Namun Pada tahun 1973 International communication Association secara formal mengakui komunikasi politik sebagai suatu bidang kajian pengajaran, dan penelitian yang distinktif yang melintasi batas batas beberapa disiplin akademis dan menegakkan divisi komunikasi politik dalam organisai tersebut.
Dengan disajikannya kuliah komunikasi politik sebagai suatu subyek spesialisasi, maka tumbuh pula paduan paduan bibilografis dan buku buku untuk keperluan tersebut. Sebagai contoh, publikasi American political science Association yang khusus mengkonsentrasikann diri pada bidang pengajaran komunikasi politik, News For teachers of political science telah mempublikasikan sejumlah artikel yang menggambarkan hasil hasil survey mengenai jenis kuliah komunikasi politik yang disajikan berikut bahan bahan yang digunakannya. Demikian pula dengan kerangka kuliah mengenai politik amerika dan media massa.
Studi modern terhadap komunikasi politik sebenarnya dimulai dengan studi propaganda, khususnya sebagai respon terhadap penggunaan yang dibuat oleh alat baru komunikasi (media dan film) selama dan sesudah perang dunia pertama untuk memajukan patriotisme dan juga ideologi lain diantara media massa nasional.
Lazarsfeld et al. menyimpulkan bahwa kontak tatap muka adalah faktor penyebab terpenting dalam perubahan pilihan para pemilih. Lazarsfeld e al. media massa telah memainkan peranan penting sebagai penyalur informasi . Sidney Kraus dan Denis David, berpendapat bahwa media massa memainkan peranan yang penting dalam kampanye pemilu.
  1. Perubahan Sikap
    1. The Representative a trustee : Wakil sebagai anggota legislatif yang dipilih bebas bertindak atau mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri melihat kepentingan-kepentingan tertentu dalam proses pengambilan keputusan.
    2. The representative as a delegate : Wakil bertindak sebagai utusan atau duta dari yang diwakilinya sedemikian rupa sehingga ia selalu mengikuti instruksi dan petunjuk dari yang diwakilinya.
    3. The representative as politico : Tindakannya tergantung dari permaasalahan yang dihadapi.
    4. The representative as a partisan : Wakil bertinddak sesuai dengan keinginan partai yang mendukung. Setelah dipilih, si wakil mulai hubungannya dengan organisasi politik yang mencalonkannya dalam pemilihan itu

  1. Perubahan Perilaku
Pengaruh komunikasi politik kadangkala dapat diprediksi tetapi kadangkala juga sulit diprediksikan. Fenomena terjadinya perubahan-perubahan sikap dan perilaku politik khususnya terjadi pasca berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Perubahan sendiri dipengaruhi oleh adanya interaksi dalam suatu proses politik yang melibatkan individu dan kelompok.
  1. Perubahan Budaya Politik
Menggambarkan perilaku komunikasi manusia dalam mengartikulasikan kepentingan-kepentingan politik yang diperankannya.





Review Kampanye

Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum.
Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan atau program. Sebagian besar strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik; pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah" seluruh kampanye itu.
Dalam tekhnik kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan kandidat atau calon.
Kampanye Politik sebagai Persuasi, ada tiga pendekatan persuasi politik, yaitu
ü  Propaganda :
ü  Periklanan
ü  Retorika
Cara Membuat Pesan Kampanye Politik
o   Demografis Berbicara
o   Kategorikan
o   Membangun Koalisi
o   Membuat Pesan Kampanye
Bentuk dan Jenis Kampanye
o   Pertemuan terbatas
o   Pertemuan tatap muka
o   Media massa cetak
o   Penyebaran bahan kampanye kepada umum
o   Rapat umum
o   Kegiatan lain
Tahapan-tahapan kampanye isu
-          Pilihlah isu
-          Kembangkan strategi isu
-          Umumkan kampanye anda
-          Mulailah dengan kegiatan-kegiatan yang menjangkau masyarakat luas
-          Selenggarakan pertemuan langsung dengan kelompok sasaran
-          Rencanakan pembangunan organisasi
-          Menangkan atau adakan pengelompokan baru


Review Umpan Balik

Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan yang harmonis antarsesama. Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau dari segi keilmuan, maka dapat ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan umpan balik.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan bila dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan balik adalah sebagai nilai raportnya.
Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan oleh komunikan, maka sebagai komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dari pesan kita tersampaikan atau tidak. Apakah umpan balik itu berupa respon negatif ataupun respon positif. Contoh kecil ketika kita berceramah atau berpidato di depan khalayak umum. Maka kita akan dapat melihat reaksi apa saja yang dilakukan oleh pendengar di depan kita. Mungkin ada yang tekun memperhatikan, ada yang mengobrol dengan teman di sampingnya, ada yang menguap karena bosan, atau melakukan interupsi atas apa yang kita sampaikan. Semua perilaku atau reaksi yang dilakukan oleh penonton di depan kita merupakan umpan balik yang langsung diberikan kepada kita sebagai komunikator




Tidak ada komentar:

Posting Komentar