TUGAS REVIEW PRESENTASI KOMPOL
Oleh : Jane Calandra W
Intan S Zakiah
M. Syahyudi Aziz
Miftachus Sa’idin
A.
Umpan
Balik Komunikasi
Pengertian
komunikasi merujuk pada sebuah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain. Sementara politik didefinisikan
sebagai bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik yang menyangkut
proses menentukan tujuan-tujuandari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan
itu. Oleh karena itu komunikasi politik merupakan komunikasi yang melibatkan pesan-pesan
politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan,
dan kebijakan pemerintah.
Dalam melakukan
komunikasi antar dua atu lebih orang maka pesan tersebut menerima selayaknya
mendapatkan umpan balik. Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi
memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi
yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen
yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau
gagal.
Dalam konteks
komunikasi politik, sebuah pesan politkk agar mampu tersampaikan dengan baik
juga harus memperhatikan beberapa elemen diantaranya, target sasaran, maksud
pesan dan media yang digunakan. Dengan
memperhatikan elemen tersebut, maka pesan politik yang disampaikan dapat sesuai
tujuan berdasarkan indikator umpan balik yang sesuai harapan. Umpan balik digunakan sebagai hakim
atau pos terakhir yang dapat memutuskan apakah komunikasi dapat berlangsung
atau tidak.
B.
Dampak
komunikasi
Komunikasi
politik memang sebuah istilah baru dalam bidang politk. Dari sudut pandang
pemikiran politik, Almond dalam bukunya menjabarkan bahwa komunikasi politik
merupakan fungsi yang memungkinkan kita dalam setiap sistem politik dapat
mempelajari sistem politk meski berasal dari budaya yang berbeda. Dankomunikasi
politik itu sendiri merupakan salah satu dari tujuh fungsi dalam sistem
politik.
Sementara dari
sudut pandang ilmuan komunikasi lebih banyak membahas peranan media massa dalam
komunikasi politik (dengan sedikit perhatian pada komunikasi antarpribadi),
para ilmuwan politik mengartikan komunikasi politik sebagai proses komunikasi
yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik dalam setiap
kegiatan kemasyarakatan. Adanya media massa membuat pengetahuan politik kepada
masyarakat semakin mudah. Masyarakat semakin pandai untuk menentukan sikap dan
perilaku. Perubahan pengetahuan tidak hanya berpengaruh pada masyarakat saja
tetapi juga pada politisi.
Sikap dalam
kajian psikologi digunakan untuk
meramalkan tingkah laku, baik perorangan, kelompok, maupun suatu bangsa.
Harry C.Triandis mengungkapkan beberapa
fungsi sikap diantaranya; membantu
orang memahami dunia di sekelilingnya, melindungi
harga diri orang, membantu orang menyesuaikan diri dalam dunia yang kompleks
ini dan memungkinkan orang
mengekspresikan nilai-nilai atau pandangan-pandangan hidupnya yang mendasar.
Sikap anggota
dewan dalam suatu sistem politik di pengaruhi oleh pihak-pihak tertentu
diantaranya pemilih, organisasi
politik, eksekutif, dan diri pribadi anggota dewan.
Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa perilaku
anggota dewan ditandai pola-pola tertentu sesuai dengan hubungan antara mereka
dan pihak-pihak yang membawa pengaruh tersebut. Pola-pola
tersebut diantaranya The
Representative a Trustee, The Representative as a Delegate,
The Representative
as Politico,
The Representative
as a Partisan.
Menurut Almond
dan Powell komunikasi politik merupakan suatu fungsi sistem yang mendasar (basic
function of the system) dengan konsekuensi yang banyak untuk pemeliharaan
ataupun perubahan dalam kebudayaan politik dan struktur politik. Melalui
komunikasi sesuatu kebudayaan dapat tumbuh, berkembang dan diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Setiap perilaku yang diperankan seseorang atau
sekelompok orang dapat memberikan makna bagi yang lainnya, karena perilaku itu
dipelajari dan diketahui melalui proses interaksi.
C.
Kampanye
Kampanye adalah sebuah tindakan politik
bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh
peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian
suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok,
kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan
pecapaian. Kampanye pada dasarnya merupakan satu di antara bentuk kegiatan
komunikasi politik. Melalui kampanye diharapkan lahir efek politik, yaitu
perilaku memilih yang berpihak pada suatu partai politik dan dalam jumlah yang
maksimal.
Ada tiga
pendekatan persuasi politik, yaitu propaganda, periklanan, dan retorika. Ketiga
pendekatan itu memiliki persamaan, yaitu semuanya bertujuan, disengaja, dan
melibatkan pengaruh. Sedangkan perbedaannya meliputi : Pertama, perbedaan dalam
meneruskan pesan dengan tekanan satu ke banyak dan dua arah. Kedua, orientasi
pendekatan, perorangan, atau kelompok. Ketiga, pandangan berbeda yang
memungkinkan adanya masyarakat. Keempat, masing-masing menggunakan fokus yang
berbeda dalam merumuskan masalah.
Agar berhasil, kampanye harus memiliki pesan yang kuat yang menargetkan
para pemilih. Melalui polling, kategorisasi dari pemilih, dan pembangunan
koalisi, pesan kampanye dapat dibuat. Pesan yang ada dalam kampanye politik
juga harus disesuaikan dengan target pemilih. Pesan kampanye yang sering muncul
utamanya dalam pilpres 2009 diantaranya mengenai peningkatan kesejahteraan
rakyat, pemberantasan korupsi, pengurangan pengangguran, mengenai BBM, juga
tinjauan atas sikap dan kinerja diri.
Kampanye umumnya
dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman
berbentuk gambar atau suara, simbol - simbol, pada sistim politik totaliter,
otoriter
kampanye sering dan biasa dilakukan kedalam bentuk tindakan teror,
intimidasi,
propaganda
atau dahwah.
Kampanye juga
bukan berjalan begitu saja, dia melewai tahapan-tahapan tertentu. Pertama, mengidentifikasi
masalah faktual yang dirasakan. Kampanye jika mau sukses maka harus
berorientasi pada isu (issues-oriented), bukan hanya
berorientasi pada citra (image-oriented). Kedua, adalah
pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga
evaluasi. Ketiga, adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah (reduced
problem). Dengan melewati tahap-tahap ini pesan yang dikampanyekan dapat lebih tepat sasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar