Minggu, 27 November 2011

REVIEW PRESENTASI KOMPOL


TUGAS REVIEW PRESENTASI KOMPOL

Oleh    : Jane Calandra W
              Intan S Zakiah
              M. Syahyudi Aziz
              Miftachus Sa’idin


A.    Umpan Balik Komunikasi
Pengertian komunikasi merujuk pada sebuah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Sementara politik  didefinisikan sebagai bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuandari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Oleh karena itu komunikasi politik merupakan  komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.
Dalam melakukan komunikasi antar dua atu lebih orang maka pesan tersebut menerima selayaknya mendapatkan umpan balik. Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal.
Dalam konteks komunikasi politik, sebuah pesan politkk agar mampu tersampaikan dengan baik juga harus memperhatikan beberapa elemen diantaranya, target sasaran, maksud pesan dan media yang digunakan.  Dengan memperhatikan elemen tersebut, maka pesan politik yang disampaikan dapat sesuai tujuan berdasarkan indikator umpan balik yang sesuai harapan. Umpan balik digunakan sebagai hakim atau pos terakhir yang dapat memutuskan apakah komunikasi dapat berlangsung atau tidak.

B.     Dampak komunikasi
Komunikasi politik memang sebuah istilah baru dalam bidang politk. Dari sudut pandang pemikiran politik, Almond dalam bukunya menjabarkan bahwa komunikasi politik merupakan fungsi yang memungkinkan kita dalam setiap sistem politik dapat mempelajari sistem politk meski berasal dari budaya yang berbeda. Dankomunikasi politik itu sendiri merupakan salah satu dari tujuh fungsi dalam sistem politik.
Sementara dari sudut pandang ilmuan komunikasi lebih banyak membahas peranan media massa dalam komunikasi politik (dengan sedikit perhatian pada komunikasi antarpribadi), para ilmuwan politik mengartikan komunikasi politik sebagai proses komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Adanya media massa membuat pengetahuan politik kepada masyarakat semakin mudah. Masyarakat semakin pandai untuk menentukan sikap dan perilaku. Perubahan pengetahuan tidak hanya berpengaruh pada masyarakat saja tetapi juga pada politisi.
Sikap dalam kajian psikologi digunakan untuk meramalkan tingkah laku,  baik perorangan, kelompok, maupun suatu bangsa. Harry C.Triandis mengungkapkan beberapa fungsi sikap diantaranya; membantu orang memahami dunia di sekelilingnya,  melindungi harga diri orang, membantu orang menyesuaikan diri dalam dunia yang kompleks ini dan memungkinkan orang mengekspresikan nilai-nilai atau pandangan-pandangan hidupnya yang mendasar.
Sikap anggota dewan dalam suatu sistem politik di pengaruhi oleh pihak-pihak tertentu diantaranya pemilih, organisasi politik, eksekutif, dan diri pribadi anggota dewan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa perilaku anggota dewan ditandai pola-pola tertentu sesuai dengan hubungan antara mereka dan pihak-pihak yang membawa pengaruh tersebut. Pola-pola tersebut diantaranya The Representative a Trustee, The Representative as a Delegate, The Representative as PoliticoThe Representative as a Partisan.
Menurut Almond dan Powell komunikasi politik merupakan suatu fungsi sistem yang mendasar (basic function of the system) dengan konsekuensi yang banyak untuk pemeliharaan ataupun perubahan dalam kebudayaan politik dan struktur politik. Melalui komunikasi sesuatu kebudayaan dapat tumbuh, berkembang dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setiap perilaku yang diperankan seseorang atau sekelompok orang dapat memberikan makna bagi yang lainnya, karena perilaku itu dipelajari dan diketahui melalui proses interaksi.

C.    Kampanye

Kampanye adalah sebuah tindakan politik bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian. Kampanye pada dasarnya merupakan satu di antara bentuk kegiatan komunikasi politik. Melalui kampanye diharapkan lahir efek politik, yaitu perilaku memilih yang berpihak pada suatu partai politik dan dalam jumlah yang maksimal.
Ada tiga pendekatan persuasi politik, yaitu propaganda, periklanan, dan retorika. Ketiga pendekatan itu memiliki persamaan, yaitu semuanya bertujuan, disengaja, dan melibatkan pengaruh. Sedangkan perbedaannya meliputi : Pertama, perbedaan dalam meneruskan pesan dengan tekanan satu ke banyak dan dua arah. Kedua, orientasi pendekatan, perorangan, atau kelompok. Ketiga, pandangan berbeda yang memungkinkan adanya masyarakat. Keempat, masing-masing menggunakan fokus yang berbeda dalam merumuskan masalah.
Agar berhasil, kampanye harus memiliki pesan yang kuat yang menargetkan para pemilih. Melalui polling, kategorisasi dari pemilih, dan pembangunan koalisi, pesan kampanye dapat dibuat. Pesan yang ada dalam kampanye politik juga harus disesuaikan dengan target pemilih. Pesan kampanye yang sering muncul utamanya dalam pilpres 2009 diantaranya mengenai peningkatan kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, pengurangan pengangguran, mengenai BBM, juga tinjauan atas sikap dan kinerja diri.
Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau suara, simbol - simbol, pada sistim politik totaliter, otoriter kampanye sering dan biasa dilakukan kedalam bentuk tindakan teror, intimidasi, propaganda atau dahwah.
Kampanye juga bukan berjalan begitu saja, dia melewai tahapan-tahapan tertentu. Pertama, mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. Kampanye jika mau sukses maka harus berorientasi pada isu (issues-oriented),  bukan hanya berorientasi pada citra (image-oriented). Kedua, adalah pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi. Ketiga, adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah (reduced problem). Dengan melewati tahap-tahap ini pesan  yang dikampanyekan dapat lebih tepat sasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar