Jumat, 04 November 2011

(Kelas A POL 3) DAMPAK KOMUNIKASI POLITIK



DAMPAK KOMUNIKASI POLITIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik  Semester Ganjil
M. Shobaruddin,Drs.,MA.
Dosen Pengampu


Disusun Oleh;
Hanifa Putri Irmia                    105120500111011
Yunikasari Harbowo      105120500111015
Ayu Pratiwi Wulandari 105120501111011
Dewi Maya Sari             105120507111005
                                                                                       

Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Malang
2011

BAB I
GAMBARAN UMUM

1.1  Komunikasi Politik
Kajian Komunikasi politik biasanya berpusat pada pembahasan tentang Opini publik. Hal ini terjadi karena sasaran komunikasi politik sendiri adalah bagaimana bisa menguasai dan mengarahkan opini publik sehingga bisa memberi manfaat bagi pelaku komunikasi politik (komunikator)
Sebelum membahas opini publik terlebih dahulu akan dibahas tentang cara memahami perilaku manusia. Menurut Dan Nimmo perilaku manusia dibagi kepada 3 bagian yaitu:
Aksi Diri, yaitu perilaku atau tindakan yang berasal dari kekuatan sendiri, perilaku ini berasal dari faktor psikologis pribadi seseorang. Seperti anak kecil yang senang bermain dengan teman-temannya atau ada juga yang senang menyendiri atau pemalu.
Interaksi, yaitu perilaku yang muncul karena ada sebab akibat. Perilaku ini berasal dari faktor sosial. Seseorang melakukan kegiatan A karena melihat orang lain berbuat serupa, atau karena dibujuk oleh orang lain.
Transaksi, yaitu perilaku yang berdasarkan nilai baik bersifat fisik, sosial atau abstrak. Perilaku seseorang muncul setelah adanya pertimbangan berdasarkan interpretasi. Perilaku ini termasuk kepada interaksionisme simbolik.
Kita kaji kembali pengertian dari Komunikasi Politik.
Komunikasi biasanya diartikan sebagai pembagian sesuatu diantara manusia, bisa berupa informasi, gagasan, perilaku, pengertian atau pengalaman. Menurut Dan Nimmo Komunikasi diartikan sebagai proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.
Komunikasi dalam pengertian yang dasar bisa dilihat dari pendapat Harold Laswell, yaitu who says what, in which channel, to whom with what effect. Dari pengertian ini diperoleh unsur-unsur komunikasi, yaitu komunikator (who), komunikan (whom), pesan (what), media (channel) dan pengaruh (effect).
Adapun politik didefinisikan secara beragam. Ada yang mengartikannya sebagai kebijakan umum, ada juga kekuasaan, bahkan ada yang menyamakan politik dengan konflik. Menurut Harold Laswell politik adalah who gets what, when, how artinya siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana. Menurut Dan Nimmo politik diartikan sebagai kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka dalam kondisi konflik.
Akhirnya kita bisa mengetahui apa itu komunikasi politik berdasarkan dua pengertian diatas. Komunikasi politik terdiri dari komunikator politik, komunikan politik, pesan politik, media politik dan efek politik.

1.2  Efek Komunikasi Politik

Dalam proses komunikasi, efek komunikasi merupakan akibat yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan, setidaknya efek komunikasi merupakan tahap awal adanya feedback (umpan balik) yang merupakan indikator berlanjut tidaknya proses komunikasi tersebut. Disamping efek komunikasi dan feedback dapat pula dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat rujukan dan kapasitas yang berada pada komunikan. efek komunikasi merupakan proses dari aksi-reaksi dan kausalitas dari komunikasi. Seluruh reaksi komunikasi merupakan efek komunikasi yang berlanjut pada feedback yang pada dasarnya tidak terkait oleh ruang dan waktu.









Skema Kerja Komunikasi Politik



·         Komunikator: Partisipan yang menyampaikan informasi politik

·         Pesan Politik: Informasi, fakta, opini, keyakinan politik

·         Media: Wadah (medium) yang digunakan untuk menyampaikan pesan (misalnya surat kabar, orasi, konperensi pers, televisi, internet, Demonstrasi, polling, radio)

·         Komunikan: Partisipan yang diberikan informasi politik oleh komunikator

·         FeedBack: Tanggapan dari Komunikan atas informasi politik yang diberikan oleh komunikator

Secara operasional, komunikasi politik juga dapat dinyatakan sebagai proses penyampaian pesan-pesan politik dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu hingga memberikan efek (feedback).





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Potensial Komunikasi
Menurut Ball Rokeah Dan De Fleur, dampak potensial komunikasi dapat dikategorikan menjadi 3 macam:
1.)    Dampak Kognitif

yaitu efek  yang berkaitan dengan pengetahuan komunikan (khalayak) terhadap pesan yang disampaikan. Dampak yang timbul adalah menciptakan dan memecahkan ambiguitas dalam pikiran orang, menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas sosial dan politik, menyusun agenda, dan media juga bermain di atas sistem kepercayaan orang.

2.)    Dampak Afektif

yaitu efek yang berkaitan dengan pemahamankomunikan terhadap pesan yang disampaikan. ada 3 dampak komunikasi politik yang timbul yaitu:

-seseorang dapat menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik melalui komunikasi politik
- komunikan bisa memperkuat nilai komunikasi politik
- komunikasi politik bisa memperkecil nilai yang dianut

3.)    Dampak Konatif (Perubahan Perilaku)


yaitu efek yang berkaitan dengan perubahan perilaku dalam melaksanakan pesan komunikasi politik yang diterima dari komunikator politik. Perwujudan efek komunikasi yang timbul adalah dapat berupa partisipasi politik nyata untuk memberikan suara dalam pemilu atau bersedia melaksanakan kebijakan serta keputusan politik yg dikomunikasikan oleh Komunikastor Poltik.

2.2 Jenis Efek Komunikasi
Dalam efek komunikasi ada dua jenis yaitu efek komunikasi secara langsung dan tidak langsung.
Efek komunikasi secara langsung, menurut Johan Gardner dalam bukunya “A Sythesis of Expremintal Studies of Speech Communiccation Feedback” menyatakan bahwa feedback dan efek komunikasi secara langsung adalah reaksi langsung yang dilihat atau dirasakan oleh komunikan, hal ini bersifat terikat pada waktu sebab efek langsung ini terjadi ketika komunikasi juga dijalankan secara langsung. Contoh: saya berkampanye kepada SBY, dengan bertemu secara langsung untuk memilih saya sebagai presiden. Karena pendekatan saya secara personal dalam artian komunikasi yang dibangun secara antarpersonal, maka saya akan mengetahui efek secara langsung dari kampanye saya tersebut pada SBY. Misalnya SBY langsung memberikan reaksi akan mendukung bahkan sampai menjadi tim sukses.

           efek secara tidak langsung bersif
at tidak terikat dengan ruang dan waktu. Bisa saja rekasi yang disampaikan SBY pada waktu itu adem-adem aja bahkan tidak menentukan pilihan. Namun jika ketika pemilihan umum beliau memilih saya berarti efek komunikasi yang dirasakan tidak secara langsung oleh saya sebagai komunikator politik.
(Sumber: http://oki-sukirman.blogspot.com/2009/03/komunikasi-politik.html)










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·         Kajian Komunikasi politik biasanya berpusat pada pembahasan tentang Opini publik. Hal ini terjadi karena sasaran komunikasi politik sendiri adalah bagaimana bisa menguasai dan mengarahkan opini publik sehingga bisa memberi manfaat bagi pelaku komunikasi politik (komunikator).
·         Efek komunikasi merupakan akibat yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan, setidaknya efek komunikasi merupakan tahap awal adanya feedback (umpan balik) yang merupakan indikator berlanjut tidaknya proses komunikasi tersebut.













DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar